DEPDIKnux merupakan sistem operasi berbasiskan Linux Debian, yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) ICT Center.
Distribusi yang juga merupakan turunan langsung dari Knoppix 4.02 ini, memiliki aplikasi-aplikasi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan seluruh ICT di Indonesia.
Aplikasi-aplikasi tersebut adalah:
Web Server
Proxy Server
Bandwidth Limiter
Bandwidth Monitoring
Dikarenakan sifatnya yang open source maka kita dapat melakukan penambahan aplikasi sesuai dengan kebutuhan khusus masing-masing ICT.
Catatan:
Linux merupakan sistem operasi open source yang memiliki lisensi GPL (General Public License). Sifat open source pada sebuah sistem operasi maupun perangkat lunak berarti siapapun diperbolehkan untuk menyalin, mengembangkan dan mendistribusikan suatu perangkat lunak dengan menyertakan kode sumbernya.
Spesifikasi alat dan bahan
Spesifikasi minimal yang dibutuhkan untuk menginstall dan mengoperasikan sistem operasi DEPDIKnux adalah:
1. Processor Intel Pentium 2
2. Memori 128 Mb
3. Hard Disk 20 Gb (untuk keperluan server ICT)
4. Drive CDROM
5. LAN card (kartu jaringan) yang disesuaikan jumlahnya dengan konfigurasi LAN dan WAN yang akan dibangun
6. CD DEPDIKnux
1.1.2 Pengaturan BIOS
Sebelum memasuki langkah-langkah instalasi DEPDIKnux,kita harus mengatur konfigurasi pada BIOS agar CPU melakukan proses booting (proses menyalakan komputer) dari Drive CDROM.
Setiap jenis BIOS memiliki menu dan langkah sendiri dalam mengatur urutan boot.
1.2 Langkah Instalasi
Bila semua langkah-langkah di atas telah berhasil Kita jalankan, maka selanjutnya adalah langkah-langkah instalasi sistem operasi DEPDIKnux:
1. Masukkan CD instalasi DEPDIKnux pada drive CDROM.
2. Boot dengan menggunakan CD tersebut.
3. Tekan tombol ENTER pada keyboard bila pada layar muncul tampilan boot:
4. Tunggu sampai layar utama instalasi muncul
5. Pada layar akan muncul tampilan keterangan dan instalasi DEPDIKnux. Setelah itu, tekan tombol
ENTER.
6. Sesaat kemudian akan muncul menu utama instalasi pada layar. Gunakan tombol panah atas dan panah bawah pada keyboard untuk memilih menu. Tekan tombol ENTER pada menu yang diinginkan
7. Pilih menu Partisi untuk melakukan partisi pada harddisk.
Linux mengenali struktur logis hard disk dengan penamaan yang disesuaikan terhadap posisi, jenis dan cara pemasangan hard disk.
Mempartisi adalah sebuah proses membagi hard disk menjadi beberapa bagian agar siap digunakan. Meskipun seluruh kapasitas hard disk hendak digunakan dalam 1 partisi saja, tapi proses mempartisi tetap harus dilakukan agar sistem operasi dapat mengenali partisi tersebut.
Partisi atas 3 jenis, yaitu:
1. Primary
2. Extended
3. Logical
Sebuah hard disk hanya dapat memiliki maksimum 4 partisi utama yang disebut dengan primary partition. Namun dalam perkembangannya, kebutuhan terhadap jumlah partisi terkadang lebih dari 4, sehingga salah satu partisi utama, dapat dijadikan partisi tambahan (extended partition). Di dalam partisi tambahan, kita dapat memasang beberapa partisi logis (logical partition). Sehingga dalam 1 hard disk dapat terdiri dari:
a. 4 primary partition saja, atau;
b. 3 primary partition dan 1 extended partition, atau;
c. 2 primary partition dan 1 extended partition, atau;
d. 1 primary partition dan 1 extended partition, atau;
e. hanya 1 primary partition saja.
8. Beri tanda silang [ x ] dengan menekan tombol SPASI pada harddisk yang akan diinstall DEPDIKnux
9. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER atau ALT – N untuk melanjutkan.
10. Selanjutnya akan muncul menu cfdisk pada layar.11. Apabila hard disk yang digunakan belum memiliki partisi, kita dapat langsung menuju ke langkah 17.
12. Namun, bila masih terdapat partisi pada hard disk maka hapus partisi tersebut dengan mengikuti langkah berikutnya.
13. Pilih partisi hingga tampilan yang muncul mirip dengan tampilan berikut, yang berarti seluruh partisi pada hard disk telah terhapus.
14. Buat partisi baru dengan memilih menu [New] pada bagian command, kemudian pilih Primary.
15. Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi swap (Swap Partition).
16. Masukkan ukuran partisi swap yang diinginkan (rumus yang digunakan adalah 2 x kapasitas memori komputer, misal memori kita adalah 256 Mb, maka besar partisi swap adalah 2 x 256 Mb = 512 Mb) dalam satuan Mb.
17. Setelah partisi linux pertama kita telah atur, maka pilih menu [Type] pada bagian command untuk mengatur tipe partisi.
18. Maka akan tampil menu pilihan berbagai jenis filesystem. Untuk partisi ini, kita ketik angka 82 (Linux Swap / Solaris) pada isian : Enter Filesystem type:
19. Setelah itu, maka cfdisk akan kembali ke menu awal yang telah menampilkan 1 partisi yang telah kita buat.
20. Arahkan kursor kita pada partisi yang kosong untuk membuat partisi berikutnya dan pilih menu [New].
21. Kemudian pilih Primary partition.
22. Tekan tombol Enter untuk menggunakan seluruh kapasitas hard disk yang tersisa.
24. Kemudian, ketik nomor 83 (Linux) pada isian : Enter Filesystem type:
25. Apabila seluruh langkah Mempartisi telah selesai kita lakukan, maka tampilan di layar akan seperti berikut:26. Untuk menyimpan seluruh partisi, pilih menu [Write] dengan cara menyorot menu tersebut dan
menekan tombol ENTER
27. Selanjutnya akan muncul pertanyaan : Are you sure you want write the partition table to disk ? (yes or no): pada bagian ini, ketiklah yes.28. Setelah itu, maka partisi yang tadi telah kita atur akan dituliskan pada hard disk. Untuk keluar dari aplikasi cfdisk, silakan pilih menu [Quit] dan kita kembali akan pada menu utama instalasi.
29. Sekarang kita akan mulai untuk membuat konfigurasi sistem. Pilih menu Konfigurasi (Membuat konfigurasi baru).
30. Setelah itu, kita akan memilih partisi yang akan diinstall DEPDIKnux. Caranya, pilih partisi untuk menginstall DEPDIKnux dengan mengarahkan pada partisi yang diinginkan dan menekan tombol SPASI pada keyboard.
31. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER
32. Kita akan menjumpai jendela pemilihan tipe sistem yang secara otomatis diarahkan pada System Debian, karena DEPDIKnux merupakan turunan dari Debian. Pilih <Next>, lalu tekan ENTER.
33. Langkah selanjutnya adalah menentukan tipe filesystem. Pada layar akan diperlihatkan 3 jenis filesystem yang dapat digunakan, yaitu ext3, reiserfs dan jfs. Dalam instalasi DEPDIKnux ini, kita menggunakan filesystem ext3. Tekan tombol SPASI pada menu ext3, sehingga muncul tanda silang [x]. Pilih <Next>, kemudian tekan ENTER.
34. Selanjutnya, masukkan password root (administrator). Pilih <Next> lalu tekan tombol ENTER.
35. Sesaat kemudian, kita diharuskan untuk memasukkan password sekali lagi. Jika kita yakin bahwa password yang diketik sudah benar, pilih Next lalu tekan tombol ENTER.
Catatan:
Ada dua macam jenis user pada linux
1. user sebagai root (adminstrator), kita akan mendapatkan hak akses tak terbatas pada sistem operasi linux.
2. user sebagai non root atau user biasa, adalah akun umum yang dapat dibuat oleh siapa saja setelah proses instalasi ini selesai.
36. Langkah berikutnya adalah memasukkan nama host atau nama komputer. Kita bebas memberi nama host dengan syarat tidak menggunakan spasi, tanda baca, dan huruf kapital (huruf besar). Misalnya,depdiknux. Pilih <Next>, tekan lalu ENTER.
37. Pada tahap akhir bagian konfigurasi adalah menentukan lokasi instalasi boot loader (grub). Pada menu ini, pilihlah mbr atau master boot record. Selanjutnya silakan tekan tombol ENTER.
38. Jika langkah di atas telah selesai dilaksanakan, maka kita akan kembali ke menu utama
39. Kita masuk ke menu Mulai (memulai instalasi), dengan menekan SPASI, lalu ENTER.
40. Kemudian akan tampil layar konfirmasi instalasi yang menampilkan konfigurasi yang telah kita atur sebelumnya. Bila sudah sesuai dengan yang diinginkan, pilih <Yes> lalu tekan ENTER.
41. Akhirnya kita sampai pada tampilan proses instalasi DEPDIKnux. Proses ini akan berlangsung cukup lama, tergantung pada spesifikasi komputer.
42. Apabila proses instalasi telah selesai, maka akan muncul pesan seperti di bawah ini. Kita tinggal
43. Sistem akan melakukan reboot. Keluarkan CD instalasi dari Drive CDROM lalu tekan tombol ENTER
44. Tunggulah hingga sistem memperlihatkan tampilan untuk login
45. Isikan nama user dan password pada isian login, sesuai dengan nama user dan password yang kita berikan saat instalasi tadi
46. Apabila sistem telah menampilkan prompt dengan nama host sesuai isian saat instalasi tadi seperti: root@depdiknux:# berarti kita telah berhasil melakukan instalasi DEPDIKnux 47. Kita dapat menggunakan perintah poweroff atau init 0 untuk mematikan sistem.


